Siapa sih yang tidak pernah melihat buku? Kabanyakanya jawabannya pasti tidak ada. Entah itu pelajar, ibu rumah tangga, sampai anak jalanan pasti sudah pernah melihat buku. Ya, buku memang sudah menjadi barang tatapan sehari-hari. Tapi keberadaan buku itu tak semata-mata banyak yang membacanya. Kebeadaannya hanya menjadi tatapan sekilas. Seperti di toko buku, hanya dilihat oleh orang-orang yang berlalu-lalang di depan toko tersebut. Yang memasuknya hanya hitungan orang. Juga di taman bacaan, padahal sudah menawarkan dengan Cuma-Cuma. Tapi penikmatnya hanya beberapa saja. Bukankah dulu waktu kita bersekolah pada jenjang paling rendah, kita dituntut supaya gemar membaca? Katanya dulu dengan membaca kita dapat mengetahui hal-hal yang tidak tahu menjadi tahu, hal-hal yang di anggap kasar kita dapat menghaluskannya. Tetapi skarang hal-hal yang tidak tahu malah menjadi beban yang tidak mau untuk mengetahuinya. Kalau kiat badingkan dengan negara tetangga, Singapura. Di sana, ...
Fauzar Restu Ginanjar, Kau dapat memanggilnya siapa saja. Kau dpat temukan dimana saja. Dan kau dapat berbicara dengannya, karna dia aku memang benar-benar ada.